Cara Budidaya Tanaman Kakao. Tanaman kakao merupakan salah satu jenis tanaman pertanian yang sangat diminati petani di Indonesia. Maka tidak heran ketika Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Indonesia menyumbang sebesar 13% dari kebutuhan kakao dunia.
Kakao atau Theobroma cacao L adalah jenis tanaman pohon yang sangat populer dengan olahan buahnya. Cokelat adalah olahan yang berasal dari biji kakao. Kakao diduga berasal dari daratan Amerika dan tepatnya di Amerika Selatan.
Masalahnya adalah masih banyak petani pemula yang belum paham cara budidaya tanaman kakao. Oleh karena itu kami ingin berbagi panduan lengkap tentang cara membudidayakan tanaman kakao yang baik dan benar.
Meskipun pada dasarnya setiap tanaman yang ditanam ke tanah bisa tumbuh, namun setiap jenis tanaman memiliki karakteristik tersendiri. Oleh karena itu ada tanaman yang bisa tumbuh dengan baik di daerah tinggi, tanah berpasir, dan lainnya.
Untuk tanaman kakao sendiri memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi syarat tumbuh optimal. Jika anda ingin menjadikan komoditas pertanian ini sebagai usaha agribisnis, silahkan pahami syarat tumbuhnya sebelum memulai membudidayakan. Berikut ini penjelasan lengkapnya!
Budidaya kakao membutuhkan persiapan-persiapan tersendiri. Maka sangat penting untuk memahami setiap langkah yang akan dilakukan ketika memutuskan untuk menanam kakao.
Langkah awal budidaya tanaman kakao adalah persiapan lahan. Dalam persiapan lahan ini adalah dengan memastikan luas lahan yang akan ditanami, pembersihan lahan, dan mengukur kadar pH tanah.
Luas lahan berhubungan dengan jumlah bibit dan pupuk yang harus dipersiapkan. Pembersihan lahan tentunya berhubungan dengan lahan penanaman agar terhindar dari gulma atau hal-hal yang bisa mengganggu pertumbuhan kakao nantinya. Mengukur pH tanah agar memastikan bahwa pH tanah dari lahan yang dipersiapkan sudah sesuai dengan syarat tumbuh kakao.
Hal yang harus diperhatikan dengan baik adalah pemilihan bibit. Bibit yang dipilih tentunya akan berbanding lurus dengan produksi nantinya. Semakin baik bibit yang dipilih maka akan semakin baik juga hasilnya nanti.
Secara umum ada tiga jenis kakao yaitu:
Penyemain biji kakao juga sangat menentukan sukses atau tidaknya budidaya kakao. Oleh karena itu tahapan ini juga sangat penting diperhatikan. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah Biji Kakao Berkualitas, Polybag, Tanah, Sekam, Pupuk Organik, dan Air.
Langkah penyemaian bibit kakao adalah sebagai berikut:
Bibit kakao yang sudah siap untuk ditanam ke lahan adalah bibit yang telah berumur 5 bulan. pada umur tersebut bibit sudah mencapai ketinggian 50 cm dengan daun berjumlah 20-35 helai daun. Sedangkan batang sudah berdiameter 8 mm.
Selanjutnya setelah semua hal tersebut dipastikan maka hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah membuat ajir tanaman dengan ketinggian 1 m. Pengaturan jarak tanam harus disesuaikan dengan jumlah bibit yang sudah disiapkan.
Jarak tanam yang ideal bagi kakao adalah jarak yang sesuai dengan perkembangan bagian tajuk tanaman serta cukup tersedianya ruang bagi perkembangan akar. Pengaturan jarak tanam disesuaikan dengan sifat pertumbuhan tanaman, sumber bahan tanam, dan kesuburan tanah. Dengan kata lain jarak tanam tergantung dari luasan tajuk yang akan dibentuk tanaman.
Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman Kakao per Hektar
Pola tanam adalah teknik mengatur jarak tanaman dan pengaturan tanaman/ pohon pelindung. Penentuan pola tanam dianjurkan untuk mendapatkan areal penanaman kakao yang sebaik-baiknya. Pola tanam yang sering diaplikasikan pada perkebunan kakao antara lain:
Baca Juga: Hama Dan Penyakit Tanaman Kakao.
Semoga informasi ini bermanfaat jangan lupa untuk melihat teknik budidaya tanaman lainnya pada Halaman Cara Budidaya Tanaman. Salam Sukses Petani Organik Indonesia.